Sabtu, 05 September 2015

Shalat Dhuha

Keutamaan Shalat Dhuha

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda, “Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (H.R. Muslim)

Dari Buraidah, beliau mengatakan bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah.” Para sahabat pun mengatakan, “Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh persendiannya, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan shalat Dhuha dua raka’at.” (H.R. Ahmad)

Aisyah pernah menyebutkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan dalam keadaan memiliki 360 persendian.” (H.R. Muslim)

Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama'ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.” (H.R. Thabrani, Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ad Darimi)

Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (H.R. Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidaklah yang menjaga shalat dhuha melainkan orang yang kembali kepada Allah (Awwab),” Dia bersabda: “Itulah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah (Awwabin).” (HR. Al Hakim, Ibnu Khuzaimah, dan Thabrani)

Waktu Shalat Dhuha

Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (nama lain untuk shalat Dhuha yaitu shalat untuk orang yang taat atau kembali untuk taat) adalah ketika anak unta merasakan terik matahari.” (H.R. Muslim)

Dari Zaid bin Arqam Radhiallahu ‘Anhu, bahwa RasulullahShallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Shalat Awwabin (orang yang suka taubat) waktunya adalah ketika unta merasakan panas.” (H.R. Muslim, Ad Darimi dan Ibnu Hibban)

Jumlah Raka'at

Abu Hurairah mengatakan, “Kekasihku ,yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mewasiatkan tiga nasehat padaku: [1] Berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] Melaksanakan shalat Dhuha dua raka’at, dan [3] Berwitir sebelum tidur.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Mu’adzah pernah menanyakan pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berapa jumlah raka’at shalat Dhuha yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? ‘Aisyah menjawab, “Empat raka’at dan beliau tambahkan sesuka beliau.” (H.R. Muslim)

Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (H.R. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Ad Darimi)

Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, katanya:  “Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam saat bepergian, beliau shalat dhuha delapan rakaat. Setelah selesai Beliau bersabda: Tadi saya shalat dengan penuh harapan dan kecemasan, saya mohon kepada Tuhanku tiga hal, dan diberikan dua hal dan ditolakNya yang satu. Saya minta agar umatku tidak ditimpa bencana paceklik dan ini dikabulkan, dan saya meminta agar umatku jangan dikalahkan oleh musuh-musuhnya dan ini dikabulkan, dan saya meminta agar mereka jangan terpecah belah, dan ini ditolak.”  (H.R. Ibnu Majah, Ahmad, An Nasa’i, Al Hakim dan Ibnu Khuzaimah)

“Shalat malam dan siang adalah dua rakaat-dua rakaat.” (H.R. An Nasa’i dan Ibnu Majah)

Lain-lain

“Hendaklah kalian manusia melaksanakan shalat (sunnah) di rumah kalian karena sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya kecuali shalat wajib.” (H.R. Bukhari)

Do'a Shalat Dhuha




Artinya : 
Ya Allah Bahwasanya waktu dhuha itu waktu Dhuhamu, kecantikan itu ialah kecantikan mu, keindahan itu keindahan mu, kekuatan itu kekuatanmu, kekuasaan itu kekuasaan mu dan perlindungan itu, perlindungan mu.

Ya Allah jikaa Rizkiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi maka keluar kanlah, jika sukar maka mudahkanlah, jika haram maka sucikanlah, jika masih jauh maka dekatkanlah, berkah waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaanmu, limpahkanlah kepada kami segala yg telah engkau limpahkan kepada hamba-hambamu yg shaleh.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar